Tanah yang digunakan sebagai dasar atau fondasi bangunan memiliki pengaruh yang besar terhadap ketahanan serta keamanan bangunan nantinya. Oleh karena itulah tanah yang akan dijadikan fondasi bangunan perlu memenuhi syarat-syarat tertentu.

Salah satu jenis tanah yang kurang memenuhi syarat untuk dijadikan fondasi bangunan adalah tanah lunak atau tanah berlempung. Tanah jenis ini dapat ditemui di Indonesia, tetapi bukan berarti tanah lunak benar-benar tidak bisa diberi bangunan di atasnya. Dengan perlakuan tertentu, tanah lunak dapat menjadi lebih stabil dan solid sehingga dapat digunakan sebagai dasar suatu bangunan.

Perlakuan yang dapat diberikan kepada tanah lunak adalah penguatan tanah dengan drainase vertikal atau vertical drain, yaitu suatu metode drainase yang dapat mempercepat proses konsolidasi pada tanah lunak, yaitu proses pengecilan volume tanah secara perlahan-lahan. Pada tanah lunak, proses ini umumnya membutuhkan waktu lama.

Namun, ketika Anda akan memulai konstruksi di atas tanah tersebut, Anda tidak bisa menunggu lama sehingga prosesnya perlu dipercepat. Hal ini dapat dilakukan dengan vertical drain karena metode ini memperpendek lintasan pengaliran dalam tanah yang lunak dan berlempung.

Dengan kata lain, fungsi vertical drain adalah untuk mempercepat keluarnya air dari dalam pori-pori tanah lunak ke permukaan sehingga tanah menjadi lebih solid serta stabil ketika dibuat bangunan di atasnya.

Jenis Vertical Drain

Teknologi vertical drain ditemukan sejak lama dan terus mengalami perkembangan hingga saat ini. Oleh karena itulah ada beberapa jenis vertical drain, yaitu sebagai berikut:

1. Vertical drain konvensional

Vertical drain konvensional adalah jenis vertical drain yang dikenal dengan nama sand drain, yaitu vertical drain yang dibuat menggunakan pasir sebagai saluran air ke permukaan. Pasir dipilih karena memiliki pori-pori yang besar dan permeabilitas yang tinggi.

Meski fungsi vertical drain konvensional cukup efektif untuk mempercepat proses konsolidasi pada tanah lunak, vertical drain konvensional memiliki risiko diskontinuitas yang tinggi. Maksudnya, sand drain kurang fleksibel dan dapat rusak jika terjadi sesuatu pada tanah. Akibatnya, jalur keluarnya air ke permukaan pun bisa terhambat.

Selain itu, vertical drain konvensional juga memiliki kekurangan, yaitu proses instalasi atau pemasangannya yang membutuhkan waktu lama. Ini dapat terjadi karena sand drain dibuat dengan cara melubangi tanah lunak hingga kedalaman tertentu, kemudian mengisi lubang tersebut dengan pasir.

Karena lubang yang harus dibuat pada tanah tidak sedikit, proses penguatan tanah lunak dengan cara ini tidak dapat dikatakan efisien baik dari segi biaya, tenaga, maupun waktu.

2. Vertical drain sintetis

Vertical drain sintetis atau Prefabricated Vertical drain (PVD) yang terbuat dari plastik merupakan solusi atas kekurangan sand drain atau vertical drain konvensional. Pasalnya, selain fungsi vertical drain yang tetap sama, vertical drain sintetis juga memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki oleh vertical drain konvensional.

Beberapa kelebihan vertical drain sintetis antara lain proses pemasangan yang lebih mudah dan cepat, lebih hemat biaya, serta kinerjanya lebih baik. Pasalnya, tidak seperti sand drain yang dibuat dengan cara melubangi tanah, vertical drain sintetis seperti PVD dapat ditemukan di toko bangunan. Anda hanya perlu memasangnya menggunakan PVD rig. Oleh karena itulah Anda dapat memasang vertical drain ini dengan lebih cepat dan mudah. Dengan begitu, efisiensi dapat tercapai tidak hanya dari segi biaya, tetapi juga waktu dan tenaga.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Vertical Drain merk Urban Plastic, silahkan hubungi melalui : Whatsapp/Mobile Phone : +62811 1721 338 (Cila) atau  https://wa.me/628111721338, atau: Email : info@urbanplastic.id